Pada 19 Maret 1982, Argentina membuka konflik dengan mendaratkan 30 kapal rongsokan di Pulau Georgia Selatan dan mengibarkan bendera Argentina. Esok harinya, kapal HMS Endurance dikirim dari Stanley
 dengan setengah dari pengawal Falklands di dalamnya - 22 Marinir 
Kerajaan dan seorang letnan. Mereka diperintahkan untuk mengusir 
kapal-kapal rongsokan itu kembali ke Argentina. Endurance tiba pada 23 
Maret dan para marinir itu mendarat. Pada 26 Maret,
 100 pasukan Argentina tiba lewat laut, konon untuk menyelamatkan 
kapal-kapal mereka. Pasukan Inggris yang kalah besar jumlahnya mengamati
 pasukan Argentina hingga 3 April, ketika Marinir Kerajaan di Georgia Selatan menyerah setelah jatuhnya Stanley.
Pengalihan serangan ke Georgia Selatan oleh Argentina merupakan kejutan, dan memberikan alasan bagi invasi 2 April
 di Pulau Falkland Timur dan direbutnya Stanley. Pasukan-pasukan 
tambahan Argentina tiba secara teratur dan dalam tempo 24 jam lebih dari
 4000 pasukan Argentina mendarat di pulau-pulau itu.
Pada 12 April,
 Inggris mengumumkan Zona Eksklusif Maritim 200 mil di sekitar 
pulau-pulau itu, dengan maksud memperlemah pasokan Argentina dan 
upaya-upaya memperkuat pasukannya. Tiga kapal selam
 penyerang nuklir Inggris memperkuatnya sampai tibanya gugus tugas atas 
air tiga minggu berikutnya.
Sementara kapal-kapal selam itu terus melakukan operasi-operasi blokade sementara, 65 kapal Inggris dikirim ke Falklands pada akhir April: 20 kapal perang, 8 kapal amfibi, dan 40 kapal logistik dari Pasukan Tambahan Angkatan Laut Kerajaan dan Angkatan Laut Perdagangan. Gugus tugas Inggris membawa 15.000 orang, termasuk kekuatan pendaratan yang terdiri atas 7000 Marinir Kerajaan dan tentara. Kapal-kapal logistik membawa bekal untuk pertempuran selama sekitar tiga bulan.
Sementara kapal-kapal selam itu terus melakukan operasi-operasi blokade sementara, 65 kapal Inggris dikirim ke Falklands pada akhir April: 20 kapal perang, 8 kapal amfibi, dan 40 kapal logistik dari Pasukan Tambahan Angkatan Laut Kerajaan dan Angkatan Laut Perdagangan. Gugus tugas Inggris membawa 15.000 orang, termasuk kekuatan pendaratan yang terdiri atas 7000 Marinir Kerajaan dan tentara. Kapal-kapal logistik membawa bekal untuk pertempuran selama sekitar tiga bulan.
Akhirnya, pada 25 April, sebuah kelompok aksi atas air Inggris yang terdiri atas dua kapal perusak, enam helikopter dan 230 pasukan menaklukkan pasukan pengawal Argentina yang jumlahnya 156 orang di Georgia Selatan.
Gugus tugas AL Kerajaan tiba di timur Falkland pada 1 Mei.
 Rencananya adalah membangun keunggulan laut dan udara dengan memikat 
kapal-kapal perang dan pesawat-pesawat Argentina keluar dari daratan dan
 menghancurkan mereka, diikuti dengan pendaratan amfibi di Stanley. Dua 
kapal selam penyerang Inggris ditempatkan di utara Falklands untuk 
mengamati kapal-kapal Inggris dalam menghadapi gugus tugas AL Argentina 
yang utama dan kapal induk Veinticinco de Mayo, yang telah beroperasi di wilayah itu sejak 20 April. Kapal selam ketiga ditempatkan di selatan Falkland untuk memantau Exocet yang dipasang di kapal penjelajah Argentina General Belgrano dan dua kapal perusak yang mendampinginya. Kapal selam Inggris HMS Conqueror
 mentorpedo dan menenggelamkan General Belgrano, yang kehilangan 368 
dari 1042 awaknya. Gugus tugas Argentina di utara kembali ke pangkalan 
dan tetap tinggal di sana hingga perang berakhir. De Mayo menurunkan 
pesawat-pesawat A-4nya yang beroperasi dari pangkalan-pangkalan lepas 
pantai hingga perang usai.
Serangan udara dari pangkalan-pangkalan di Argentina terhadap 
kapal-kapal Inggris sering terjadi selama perang. Meskipun memiliki 
pertahanan AAW ("anti-air warfare" - peperangan anti serangan udara) 
yang canggih serta menggunakan Sea Harriers
 yang cukup sukses dalam pertahanan udara ke udara, AL Inggris hanya 
bertahan dalam menghadapi kekuatan udara Argentina. Serangan pesawat 
Argentina menghantam sekitar 75 persen dari kapal-kapal Inggris dengan 
bom. Namun hanya tiga kapal perang Inggris (satu perusak dan dua fregat)
 serta dua kapal pendarat yang tenggelam atau rusak berat oleh bom. 
Kapal-kapal Inggris lainnya yang tenggelam, satu kapal perusak (HMS Sheffield) dan satu kapal pemasok, dihantam oleh misil Exocet.
 AL Inggris berhasil menghancurkan lebih dari setengah dari 134 pesawat 
tempur Argentina selama perang dengan menggunakan kombinasi perang 
listrik, Harriers, misil darat ke udara, dan artileri anti pesawat 
udara.
Perang diakhiri dengan menyerahnya Argentina pada 14 Juni 1982, 
setelah tiga minggu operasi amfibi Inggris dan operasi darat mereka di 
Pulau Falkland Timur.
| Pihak yang terlibat | |
|---|---|
| Korban | |
| 258 tewas 777 terluka 59 tertangkap  | 
649 tewas 1.068 terluka 11.313 tertangkap  | 





.jpg)

No comments:
Post a Comment
Bagaimana Artikel ini menurut Anda..