Beberapa waktu lalu indonesia mendapat kiriman tank baru untuk marinir. tank ini adalah tank amfibi buatan Rusia dengan kode BMP–3F. kendaraan tempur ini adalah kendaraan lapis baja yang bisa dikatakan sempurna dari segi teknologi dan kebutuhan pertempuran masa kini (Pertempuran Asimetris).
Korps Marinir TNI AL mendapatkan 17 unit dan diharapkan dapat menambah kekuatan korps baret ungu ini. Kementrian
 Pertahanan dan Keamanan membeli 17 senjata canggih itu dengan harga 
50jt Dollar US atau Rp 455 Milliar. pada awalnya dana tersebut digunakan
 untuk membeli 20 unit tank, tetapi karena melambungnya harga TNI hanya 
dapat membeli 17 unit 
Tank
 amfibi BMP-3F merupakan kendaraan lapis baja terbaru produksi Rusia. 
Kemampuan manuver laut tank ini mengalami penyempurnaan dibanding 
generasi sebelumnya dengan penambahan snorkel, perbaikan tameng di kubah
 untuk menahan ombak dan gelombang air laut agar tank tetap stabil 
menuju serbuan pantai.
Konstruksi persenjataan BMP-3F merupakan 
penggabungan dalam satu komponen (single-turet). Terdiri dari meriam, 
peluncur roket berkaliber 100 mm, kanon otomatis berkaliber 30 mm dan 
mitraliur berkaliber 7,62 mm.
Penggabungan ini memungkinkan prajurit awak tank dapat memilih model keperluan penggunaan senjata yang tersedia dikaitkan dengan situasi dan kondisi serta medan tempur. Konstruksi (chasis) yang memungkinkan untuk dimodernisasi, selain mudah perawatannya dan efisien pemeliharaannya
Bobot BMP-3F kurang lebih 18,7 ton, panjang 8 meter, lebar 3,5 meter dan tinggi 2,5 meter, kapasitas 10 prajurit yang terdiri dari 3 awak tank dan 7 awak senjata. Kecepatan di medan air dan berlumpur 45 km/jam, 70 km/jam, di jalan raya 10 km/jam, dan mampu berjalan mundur dengan kecepatan 20 km. Sedangkan kemampuan jelajah 600 km, di lumpur 12 km dan daya jelajah di air 7 jam.
Penggabungan ini memungkinkan prajurit awak tank dapat memilih model keperluan penggunaan senjata yang tersedia dikaitkan dengan situasi dan kondisi serta medan tempur. Konstruksi (chasis) yang memungkinkan untuk dimodernisasi, selain mudah perawatannya dan efisien pemeliharaannya
Bobot BMP-3F kurang lebih 18,7 ton, panjang 8 meter, lebar 3,5 meter dan tinggi 2,5 meter, kapasitas 10 prajurit yang terdiri dari 3 awak tank dan 7 awak senjata. Kecepatan di medan air dan berlumpur 45 km/jam, 70 km/jam, di jalan raya 10 km/jam, dan mampu berjalan mundur dengan kecepatan 20 km. Sedangkan kemampuan jelajah 600 km, di lumpur 12 km dan daya jelajah di air 7 jam.
Modernisasi meriam pada ranpur berbasis BMP-3
Turet BMP-3F, sistem kontrol penembakan dapat dilakukan secara otomatis.
Sistem Kendali dan Persenjataan
BMP-3F
 yang dipersenjatai meriam kaliber 100 mm dibuat untuk menembakkan 
peluru/ roket non-kendali (shell), untuk kaliber ini biasanya masuk 
dalam kategori balistik sedang, dengan kecepatan tembak berkisar 
250m/detik, roket dengan balistik sedang memberikan beberapa keunggulan 
pada sitem kendali senjata persenjataan BMP–3F, diantaranya yaitu :
• Jarak jangkau ke sasaran darat/ laut lebih jauh, sehingga perluasan areal sasaran yang dapat dikenai/ dijangkau lebih baik.
• Mampu menembak melampaui gerak pasukan yang di turunkan (berfungsi sama seperti kemampuan PT-76 versi M)
• Pemakaian meriam berkaliber besar diimbangi dengan berat meriam yang lebih ringan
•
 Kecepatan menembak tepat tidak tergantung dengan jarak kesasaran, 
perhitungan gyroscope dapat diatur secara otomatis sehingga perhitungan 
sudut kesalahan jatuhnya peluru dapat diminimalkan. (berfungsi sama 
seperti kemampuan PT-76 versi M)
• Terdapat platform peluncur rudal 
kendali anti tank (ATGM), baik yang diluncurkan langsung melalui laras 
meriam (laser guided system) maupun yang terpasang pada badan panser. 
diri dari dua bidang stabilisator dari pembidik kaca utama dan sebuah 
sensor gyroscope 
BMP-3F Fire Control System Components.
Sistim
 pengontrol penembakan otomatis yang terdiri dari stabilisator senjata 
alat pembidik, kombinasi dengan stabilisasi pembidikan dalam 2 bidang : 
Azimut dan Elevasi (tinggi di atas permukaan laut) alat pengukur jarak/ 
lasser, alat pembidik komandan kendaraan, alat perhitungan lintasan 
tembakan, alat pengumpul data. Sistem pengontrol penembakan 
otomatis itu memberi kesempatan kepada satuan infantry melaksanakan 
tugas taktis yang mereka hadapi (KSIT), penggunaan senjata secara 
efisien dan memperlihatkan keunggulannya dibandingkan dengan system 
pengontrol penembakan yang tidak otomatis.
Alat sistem pengontrol
 penembakan otomatis BMP–3F mampu mempertimbangkan berbagai data 
(diturunkannya atau dinaikannya alat pengontrol BMP-3F) untuk bidikan 
tepat, oleh karena itu penembakan dari segala jenis senjata akan selalu 
tepat.
Hasil
 penembakan yang tepat sama ketika BMP–3 digunakan di pegunungan atau 
menembaki sasaran udara seperti helicopter yang terbang hover/terbang 
diam. 
Untuk menembak dengan roket kendali atau peluru berkaliber 100 mm dan peluru berkaliber 30 mm hanya perlu ditekan satu kenop, fungsi pembidik tidak berubah sambil menembak dari segala jenis senjata, amunisi bagi meriam mesin berkaliber 30 mm dan mitaliur (kal 76,2mm) dimasukkan ke dalam "pitaban" peluru yang tidak putus-putusnya dan dapat digunakan lagi tanpa diisi kembali, peluru fragmentation/ asap dan brisan/pecah berkaliber 100 mm terletak di dalam otomat pengisian yang memungkinkan menembak 10 peluru/menit.
Untuk menembak dengan roket kendali atau peluru berkaliber 100 mm dan peluru berkaliber 30 mm hanya perlu ditekan satu kenop, fungsi pembidik tidak berubah sambil menembak dari segala jenis senjata, amunisi bagi meriam mesin berkaliber 30 mm dan mitaliur (kal 76,2mm) dimasukkan ke dalam "pitaban" peluru yang tidak putus-putusnya dan dapat digunakan lagi tanpa diisi kembali, peluru fragmentation/ asap dan brisan/pecah berkaliber 100 mm terletak di dalam otomat pengisian yang memungkinkan menembak 10 peluru/menit.
Kekhususan prinsipil yang utama BMP–3 F, 
yaitu bahwa seksi motor transmisi ditempatkan di bagian belakang badan 
BMP – 3 F dan di bagian depan badan BMP–3 F dipasang tiga mitraliur PKT 
dan PKTM serta ditempatkan seksi pasukan infantri pendarat karena itu efisiensi tembakan sepanjang arah gerakan BMP – 3 F jadi meningkat.


No comments:
Post a Comment
Bagaimana Artikel ini menurut Anda..