Blogger Widgets
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA- SEMOGA ARTIKEL-2NYA DAPAT BERMANFAAT BAGI ANDA- TERIMA KASIH

Thursday, 14 March 2013

Cara Hitung Tarif PLN - Reguler


Cara perhitungan (masih sama, berdasarkan TDL 2010) , hanya saja harga per kWhnya mengalami kenaikan. Untuk daftar tarif baru tahun 2013 silahkan lihat link berikut:



Tarif PLN untuk tipe regular ini adalah total dari komponent tariff/biaya sebagai berikut:
1. Biaya Pemakaian 
2. Biaya Beban
3. Biaya Pajak Penerangan Jalan (PPJ)
4. Biaya Materai
5. Administrasi operator (Bank, Koperasi, dll)

Perhitungan Biaya Beban
Biaya beban tergantung daya terpasang (batas daya), sesuai table diatas:

A. Untuk batas daya 450 & 900 VA, biaya beban adalah tetap. Yaitu:
• Untuk batas daya 450: 11.000 x 450/1000 = 4.950,-
• Untuk batas daya 900: 20.000 x 900/1000 = 18.000,-
Artinya berapapun pembaikan yang dilakukan, biaya beban perbulannya tetap sebesar tersebut diatas.

B. Untuk batas daya 1.300, 2.200, dan 3.500 s.d 5.500 VA, biaya beban berlaku rumus rekening minimum (RM) sbb:
RM1 = 40 (jam nyala) x Daya tersambung (dalam KVA atau dibagi 1000) x Biaya Pemakaian


Artinya:
• Jika biaya pemakaian lebih besar dari nilai yang didapat dari rumus tersebut (RM1), maka biaya beban akan menjadi nol (tidak ada biaya beban).
• Tetapi jika biaya pemakaian lebih kecil dari nilai yang didapat dari rumus tersebut (RM1), maka biaya beban akan menjadi sebesar RM1 (dan biaya pemakaian menjadi nol).


Contoh 1:

Batas daya: 1.300 VA, pemakain: 200 kWh.
Biaya pemakaian: 200 x 790 = Rp 186.000,-
Hasil perhitungan RM1 = 40 x 1.300/1000 x 790 = Rp 41.080,-
Jadi karena “biaya pemakaian” (Rp 186.000,-) lebih besar dari hasil rumus RM1 (Rp 41.080,-), maka biaya bebannya nol (tidak ada biaya beban)


Contoh 2: 

Batas daya: 1.300 VA, pemakain: 40 kWh.
Biaya pemakaian: 40 x 790 = Rp 31.600,-
Hasil perhitungan RM1 = 40 x 1.300/1000 x 790 = Rp 41.080,-
Jadi karena “biaya pemakaian” (Rp 31.600,-) lebih kecil dari hasil rumus RM1 (Rp 41.080,-), maka yang dipakai untuk biaya bebannya adalah RM1: Rp 41.080,-.

C. 
Untuk batas daya 6.600 VA keatas berlaku prinsip/cara yang sama dengan batas daya point 1.300, 2.200, dan 3.500 s.d 5.500 VA. 
Hanya perhitungan/rumus rekening minimum (RM) menggunakan rumus yang sedikit berbeda (lihat table diatas).
RM2 = 40 (jam nyala) x Daya tersambung (dalam KVA atau dibagi 1000) x Biaya Pemakaian Blok I

Contoh : untuk daya 7700 VA, pemakaian 100 kWh, maka biaya pemakaian untuk Blok I: 100 x 890 (Harga Blok I) = Rp 89.000,-
Hasil perhitungan RM2 = 40 x 7.700/1000 x 890 (Harga Blok I) = Rp 274.120,-
Jadi karena “biaya pemakaian” (Rp 89.000,-) lebih kecil dari hasil rumus RM2 (Rp 274.120,-), maka yang dipakai untuk biaya bebannya adalah RM2: Rp 274.120,-(dan biaya pemakaian menjadi nol).

Perhitungan Biaya Materai
Biaya Materai berlaku umum untuk semua transaksi keuangan, besarnya sbb:
- Transaksi sampai dengan Rp 250.000,- : Rp 0,-
- Transaksi > Rp 250.000,- sampai dengan Rp 1 juta : Rp 3.000,-
- Transaksi > Rp 1 juta : Rp 6.000,-

Perhitungan Biaya Pajak Penerangan Jalan (PPJ)
Biaya PPJ berbeda dari satu daerah dengan daerah lainnya, karena ini ditetapkan pemda setempat dan akan menjadi kas daerah. Besarnya ditentukan dari presentase biaya pemakaian + biaya beban.

Perhitungan Biaya Administrasi Operator 
Biaya administrasi juga berbeda dari satu operator dengan operator lainnya. Besarnya bervariasi tergantung operator (contoh biaya administrasi via ATM BCA Rp 3.000).


Nah sekarang untuk mengetahui total yang harus kita bayar, kita tinggal menjumlahkan total biaya-biaya tsb diatas. 

Untuk contoh dibawah ini karena total nilai transaksi lebih kecil dari Rp 250.000,- maka tidak ada biaya materai.

Contoh 1: 

Daya 450 VA, pemakaian 100 kWh
- Biaya pemakaian: 
o 30 x 169 (Harga Blok I) = Rp 5.070,- 
o 30 x 360 (Harga Blok II) = Rp 10.800,-
o 40 x 495 (Harga Blok III) = Rp 19.800,-
o Total biaya pemakaian: 5.070,- + 10.800,- + 19.800,- = Rp 35.670,-
- Biaya beban: Rp 4.950,-
- Total biaya pemakaian + beban: Rp 40.620,-
- Biaya PPJ (anggap 5%): 40.620 * 5% = Rp 2.031,- 
- Biaya administrasi (anggap bayar via ATM BCA): Rp 3.000,-
Jadi total yang harus dibayar: 40.620 + 2.031 + 3.000 = Rp 45.651,-


Contoh 2: 

Daya 1300 VA, pemakaian 100 kWh
- Biaya pemakaian 100 x 790 = Rp 79.000,-
- Biaya beban: Rp 0,- (karena RM1 < biaya pemakaian) - Biaya PPJ (anggap 5%): 79.000 * 5% = Rp 3.950,- 

- Biaya administrasi (anggap bayar via ATM BCA): Rp 3.000,
- Jadi total yang harus dibayar: 79.000 + 3.950 + 3.000 = Rp 85.950,

Contoh 3: 
Daya 4400 VA, pemakaian 100 kWh
- Biaya pemakaian 100 x 890 = Rp 89.000,- 
- Biaya beban: Rp 156.640,- (karena RM1 > biaya pemakaian)
- Maka total biaya pemakai + beban: Rp 156.640,- (karena RM1 > biaya pemakaian, maka biaya pemakaian dianggap nol)
- Biaya PPJ (anggap 5%): 156.000 * 5% = Rp 7.820,- 
- Biaya administrasi (anggap bayar via ATM BCA): Rp 3.000,-
Jadi total yang harus dibayar: 156.000 + 7.820 + 3.000 = Rp 167.272,-

Sumber : http://imudita.blogspot.com/2011/02/cara-menghitung-tarif-pln-berdasarkan.html

No comments: