APS-3 "Anoa" (kependekan dari Angkut Personel Sedang-3; bahasa Inggris :Medium Personnel Carrier) adalah sebuah kendaraan militer lapis baja buatan PT Pindad (persero), Indonesia. Kendaraan ini dipergunakan untuk mengangkut personel atau dikenal dengan nama APC (Armoured personnel carrier), (bahasa Indonesia Pengangkut personel lapis baja).
Nama ANOA sendiri diambil dari nama hewan Anoa yang hidup di pulau sulawesi. APS 3 ini dinamai anoa, yang merupakan salah satu jenis kerbau asli Indonesia. Purwarupa pertama kali di perlihatkan ke publik pada ulang tahun ke 61 TNI pada 5 Oktober 2006 di markas besar TNI, Cilangkap..
Latar Belakang Pengembangan
Sejarah pengembangan Panser Pindad ini dimulai pada tahun 2003 sebagai hasil dari meningkatnya intervensi militer di provinsi Aceh. Selama Operasi Militer di Aceh, TNI Angkatan Darat meminta kendaraan angkut personel yang amatlah mendesak untuk transportasi pasukan.
APR-1V (Angkut Personel Ringan)
Pindad merespon permintaan ini tahun 2004, dengan APR-1V (Angkut Personel Ringan) sebuah kendaraan lapis baja yang berbasis sasis truk Isuzu. Tetapi, order selanjutnya untuk 26 kendaraan lanjutanya dibatalkan karena Tsunami 2004.
Pindad APS-1
Pindad meneruskan pengembangan APS dengan bantuan dari BPPT. Purwarupa berikutnya adalah Pindad APS-1, sebuah rancangan 6x6 yang didasarkan dari sasi truk Perkasa buatan PT Texmaco.
Pindad APS-2
Meskipun tidak dipilih untuk diproduksi, pengalaman yang didapat dari pengembangan APS-1 meyakinkan Tentara Nasional Indonesia untuk memberi lampu hijau kepada Pindad untuk membuat generasi selanjutnya dari ranpur Panser, Pindad APS-2 dengan ongkos produksi sebesar 600 juta rupiah perbuah.
APS-3 ANOA
Tahun 2006 Pindad dan BPPT memulai pengembangan APS-3 yang tidak hanya bisa bermanuver di darat tetapi juga di perairan dangkal dan danau.
Pengembangan ini menghasilkan varian 4x4, dan selanjutnya disempurnakan untuk diaplikasikan kemampuan amfibinya untuk varian 6x6.
Anoa 6x6
Ujicoba purwarupa pertama dilakukan awal tahun 2007, dan pada 10 Agustus 2008, 10 panser pertama APS-3 ANOA diproduksi.
Semenjak 9 April 2010 13 buah ANOA telah digunakan untuk mengawal misi perdamaian PBB di Lebanon bersama Satgas Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII-D/UNIFIL .
ANOA 6x6 maupun 4x4 biasa digunakan untuk pengawalan kegiatan-kegiatan penting negara. Pada 15 November 2011 ANOA varian 6x6 yang menggunakan persenjataan Senapan Mesin Berat 7.62 mm digunakan sebagai kendaraan tempur untuk patroli dan penjagaan ring pada acara KTT ASEAN di Nusa Dua, Bali.
ANOA juga dipakai oleh Paspampres untuk pengawalan kunjungan-kunjungan presiden. Selain kegiatan resmi, ANOA juga dipakai untuk pengamanan car-free day di Bundaran HI.
Rancangan Bentuk Dan Senjata
Rancangan Bentuk Dan Senjata
ANOA APS-3 berbeda dengan pendahulunya (APS-1 dan APS-2) yang dikembangkan dari truk komersial. "Anoa" menggunakan badan berdesain monocoque berlapis baja. Sistem suspensi batang torsi baru dikembangkan untuk panser ini.
Mesin dan transmisi menggunakan produk Renault dari Perancis. Sopir duduk disebelah kanan dan komandan duduk disebelah kiri dari kendaraan.
Bentuk dan persenjataan ANOA amatlah mirip dengan kendaraan angkut personel buatan Prancis, VAB.
VAB, Buatan Prancis
Perlindungan yang diberikan oleh lapisan baja dan rangka ANOA memiliki tingkat STANAG 3, yang berarti bisa menahan peluru kinetis hingga 7.62x51 mm Armor Piercing standar NATO dari jarak 30 meter dengan kecepatan 930 m/s serta bisa menahan ledakan ranjau hingga massa 8 kg di bagian roda gardan dan di tengah-tengah badan.
Persenjataan ANOA hingga saat ini ialah senapan mesin berat kaliber 12,7 mm dan 7,62 mm, senapan R emote Weapon System berkaliber 7,62mm dan pelontar granat berkaliber 40 mm. Untuk pertahanan diri ANOA dilengkapi dengan pelontar tabir asap 2x3 66 mm.
ANOA akan menggunakan meriam 20 mm
Di masa datang, varian-varian lain ANOA akan menggunakan meriam 20 mm dengan tambahan senapan mesin 7,62 mm diatasnya untuk ANOA IFV dan meriam 90 mm CSE Cockerill MKII buatan Belgia untuk ANOA Kanon.
Jenis-Jenis Anoa
1. ANOA 4x4
Kendaraan taktis (rantis) beroda 4 yang termasuk jenis Armored Personnel Carrier (APC).
2. ANOA 6x6
Versi beroda 6 yang paling banyak diproduksi, sebanyak 154 buah dibuat dan akan di gelar oleh TNI AD. 13 unit ANOA bercat putih khas PBB dikirim ke Lebanon untuk misi perdamaian PBB Model ANOA ini memiliki persenjataan standar 7.62 mm atau 12.7 mm yang dioperasikan secara tradisional, serta pelontar tabir asap berkaliber 66mm.
3.. ANOA Roda Rantai
Pada kunjungan Wakil Menteri Pertahanan Indonesia, Syafrie Syamsudin pada tanggal 20 Desember 2011, telah dimunculkan wujud terbaru dari varian ANOA yaitu varian kanon dan varian beroda rantai. Menurut redaksi di internet, varian ini memiliki spesifikasi yang mirip dengan varian 6x6, yaitu 10 penumpang, berat kosong 10 ton, ketebalan baja pelindung 10 mm dan daya jelajah 400 km. Rupa dari varian ini berbeda dengan varian 6x6, dengan siluet yang rendah dan lebih mengacu pada rancangan blok timur seperti BTR-50 dan BMP-3.
4. ANOA Intai
ANOA dengan peruntukan intai dibuka kepada publik pada tahun 2011, memiliki persenjataan meriam berkaliber 20 mm beserta senapan mesin berat dan tabir asap. Belum jelas spesifikasi lanjut dari varian Intai ini selain persenjataan dan penampakan fisik.
5. ANOA IFV
ANOA dengan peruntukan infantry fighting vehicle (Indonesia : kendaraan penempur infantri) yang tugasnya memberi bantuan tembakan dengan meriam berkaliber 20-30 mm, belum jelas rupa ranpur ini seperti apa. Menurut Production Manager Special Vehicle Division PT.Pindad, Yadi Kussuryadi, ranpur ini berjenis IFV (Infantry Fighting Vehicle). "Ranpur ini didesain untuk mengantisipasi kebutuhan Batalyon Infantri Mekanis", demikian jelas Yadi. Ranpur ini memiliki 5 kru yaitu 2 personel temur dan 3 personel pengoperasi kendaraan. ANOA varian ini ditujukan untuk batalion mekanis sebagai kendaraan tempur bantuan untuk pertempuran infantri. “Rencananya kami akan melakukan kerja sama dengan Korea Selatan pada 2012,” kata Direktur Produk Manufaktur Tri Hardjono di Bandung Jawa Barat, Selasa (1/11) mengenai pengembangan panser kanon dan IFV.
6. ANOA Kanon
Panser ini merupakan proyek pengembangan panser Pindad ANOA 6x6 . Sistem turet canon panser ini menggunakan CSE-90/MK-III buatan CMI Defense, Belgia. CSE-90 berkaliber 90mm ini juga dilengkapi dengan senapan mesin coaxial 7,62mm. Untuk perangkat komunikasi menggunakan Intercom set VHF/FM dengan fasilitas anti-jamming dan berkemampuan hopping channel. Peralatan pertempuran lainnya adalah teropong malam (Night Vision Google), GPS, dan perangkat sensor senjata. Ada kemungkinan varian ini dinamai "tarantula" dan bekerja sama dengan Industri Pertahanan Korea Selatan dalam pengembanganya. Varian ini ditujukan sebagai bantuan tembakan untuk batalion kavaleri.
6. ANOA - Varian Pendukung
Selain varian kombatan, ANOA juga memiliki varian lain seperti Angkut Medis, Angkut Logistik, Armored Recovery Vehicle (berfungsi sebagai penderek ranpur yang mengalami kesulitan bergerak atau kerusakan parah) dan varian mortir.
7. ANOA - Varian Expor
Malaysia berminat untuk membeli sejumlah ANOA dari PT Pindad dan diberi nama Rimau yang berarti harimau dalam Bahasa Melayu. Tidak jelas apa perbedaan dari varian ANOA 6x6 yang standar , kemungkinan besar perbedaan ada pada mesin yang tidak lagi menggunakan mesin Renault tetapi menggunakan mesin Mercedes yang kapasitasnya sama-sama 7000 cc dan 320 tenaga kuda.
Specipikasi Umum APS-3 ANOA
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pindad_APS-3_ANOA
Berbagai sumber
Berbagai sumber
No comments:
Post a Comment