Blogger Widgets
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA- SEMOGA ARTIKEL-2NYA DAPAT BERMANFAAT BAGI ANDA- TERIMA KASIH

Saturday 4 August 2012

Mobile Shooting Range (MSR)




Menembak membutuhkan keahlian khusus, para profesional yang memegang senjata api seperti aparat kepolisian juga harus memiliki keahlian menembak sesuai target. Kehadiran wahana simulasi menembak berjalan atau mobile shooting range (MSR) diharapkan bisa diproduksi massal dan dimiliki oleh kepolisian daerah di seluruh Indonesia.

Sebab, tidak dipungkiri kasus salah tembak aparat kepolisian bukan lagi peristiwa pertama kali terjadi. Dengan adanya MSR, polisi bisa terus berlatih secara profesional dalam menembak.


MSR merupakan hasil perekayasaan Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT), PT PINDAD dan Polri.

Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Marzan Aziz Iskandar mengatakan MSR dikembangkan di pusat teknologi industri pertahanan dan keamanan yang dimiliki BPPT. Alat latihan menembak ini pun sudah digunakan di lingkungan Polri.

"Ke depan tentunya membutuhkan penyempurnaan. Bagaimana teknik menembak tanpa perlu mengunakan peluru tajam atau peluru asli karena harganya cukup mahal. Bisa juga dengan simulasi yang bisa dianalisis arah tembakannya. Seperti orang main golf sekarang sudah bisa disimulasikan tanpa perlu pergi ke lapangan," katanya di sela serah terima pengalihan status barang milik negara berupa MSR di Jakarta, Selasa (17/7).

Marzan menambahkan BPPT di bidang pertahanan sudah mengembangkan sistem amunisi, panser dan pesawat udara tanpa awak.

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Polri Brigjen Mangisi Situmorang mengungkapkan satu mobil prototipe MSR adalah salah satu kerjasama di bidang inovasi dan perekayasaan.

"Kerjasama inovasi dan perekayasaan harus terus ditingkatkan. Kami berharap ada kerjasama dan bantuan-bantuan teknologi lainnya," ucapnya.

MSR yang kini digunakan polri masih satu alat. Diperuntukan untuk simulasi latihan menembak dengan jarak minimal 10 meter. Untuk pengembangan prototipe ini menghabiskan dana sebesar Rp 1,2 miliar.

Chief Engineer Bidang Teknologi Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT Mohamad Dasyat berharap MSR bisa menjadi teknologi solutif meningkatkan profesionalisme polisi dalam menembak.

Jika wahana latihan menembak manual jumlah peluru yang ditembak harus dihitung satu persatu. Dengan MSR melalui jaringan komputerisasi bisa menangkap image hasil tembakan. Simulasi cahaya juga bisa sesuaikan terang dan gelap seperti siang dan malam.

No comments: