1. NBO 105
Dalam tradisi Angkatan Darat, helikopter-helikopter ini berada di bawah asuhan Pusat Penerbang Angkatan Darat a.k PUSPENERBAD. Sejauh ini untuk angkatan darat setidaknya memilki beberapa jenis helikopter baik jenis heli serang maupun heli angkut personil seperti NBO-105, NAS-332 Super Puma, dan N-Bell 412.
Dalam hikayat, NBO-105 yang dioperasikan saat ini tak lain merupakan hasil rakitan anak negeri melalui PT. Dirgantara Indonesia atas lisensi pabrik pembuatnya, Messerschmitt-Bolkow-Blohm (MBB), sejak tahun 1976. Di pabrikan asalnya – MBB telah menjadi bagian dari Eurocopter sejak tahun 1991- produksi heli ini tetap berlangsung hingga tahun 2001, sebelum produk jenis ini digantikan oleh heli EC-135 yang lebih modern. Total BO-105 yang telah diproduksi berjumlah 1.406 di seluruh dunia termasuk di Indonesia.
Kemampuan NBO-105 memang luar biasa, dari awal helikopter bermesin ganda ini memang dirancang agar mampu bermanuver dengan baik disegala medan, hebatnya lagi mampu terbang rendah dan melakukan manuver akrobatik sehingga mampu meningkatkan kemampuan aksi serang darat yang mengagumkan.
(Variasi lain persenjataan yang dapa digotong oleh helikopter serang ini)
Soal armament, NBO-105 milik TNI AD tersebut mampu menggendong empat senapan mesin FN Herstal MO.32 kaliber 7,62 mm standard NATO yang ditempatkan dalam dua TMP (Twin Machine Gun Pods) atau dua senapan mesin FN Herstal M.3P kaliber 12,7 mm NATO dalam tiga HMP (Heavy Machine Gun Pods).
Hingga saat ini jumlah NBO yang miliki oleh Angkatan Darat sendiri berjumlah kurang lebih 17 ekor –total keseluruhan keseluruhan NBO-105 berjumlah 123 ekor yang berhasil ditelurkan oleh PT. Dirgantara-, belum termasuk di jajajaran Pusat Perbangan Angkatan Laut (PUSPENERBAL) dan Kepololisian RI yang juga mengoprasikan helikopetr jenis ini.
Hanya bedanya bila di Angkatan Darat armament yang mayoritas digunakan adalah jenis-jenis rudal macam FFAR (Folding Fins Air Rockets) jenis T.905 kaliber 2,75 inc NATO plus rudal HOT buatan Euromissile dan tipe ini diberi nama BO-105PAH-1, dikalangan penerbang Angkatan Laut persenjataan NBO 105 adalah Senapan Mesin tipe MAG-58M kaliber 7,62 mm buatan PT. Pindad.
2. Mi-35P
Dirgantara Combat Helicopter GANDIWA merupakan helikopter militer dengan peran utama sebagai pesawat/helikopter tempur, dengan kemampuan menyergap target di darat, seperti musuh infanteri dan kendaraan lapis baja. Disebabkan helikopter ini dilengkapi dengan persenjataan berat, boleh disebut sebagai gunship helicopter. Karena helikopter ini juga dapat dipakai untuk melakukan penyerangan, maka biasa disebut juga sebagai helikopter serang (attackt helicopter).
(Mi-35P, Tank Udara terbaru Indonesia)
Senjata yang digunakan pada helikopter tempur ini dapat mencakup autocannons, machine-guns, roket, dan peluru kendali seperti Hellfire. Selain itu helikopter ini juga mampu membawa rudal udara ke udara, meskipun sebagian besar untuk tujuan pertahanan diri. Sejauh ini prototipe helikopter ini masih dikembangkan, namun kapan diproduksi untuk kebutuhan pertahanan dalam negeri? Jawaban masih misteri, selain itu PT. Dirgantara sendiri masih disibukan dengan pesanan 40 helikopter N-bell 412 EP belum termasuk pesawat macam CN-235 MPA dan lain-lain
Arsenal baru yang kerap di panggil “Tank Udara” ini memang pantas mendapat tempat tersendiri,- walaupun jumlahnya belum sebanyak NBO-105-, dengan jumlah sekitar 7 buah,- MI-35 P merupakan alutsisita gahar kebanggan TNI AD yang mampu memberikan efek deterent bagi musuh maupun gerilyawan-gerilyawan liar yang kerap mencoba mengoyang stabilitas keamanan negara.
Helikopter serang milik rusia ini memang menampilkan sosok sangar dengan beragam armamenat yang diusungnya, pun demikian kemampuannya tempurnya tak perlu diragukan lagi.
Kemampuan lain yang menjadi andalan MI-35P adalah sebagai penghancur Tank, kemampuan ini ditopang sisitem AT-6, Tank Anti rudal yang berguna dalam oprerasi kontra lapis baja. Kemampuan lain tak kalah pentingnya adalah sebagai support bagi pasukan di darat, sehingga helikopter ini memang mumpuni sebagai alat tempur khususnya bagi pasukan Infantri. Hebatnya lagi lapisan kacanya mampu menahan tembakan kaliber 20 mm dari jarak dekat. Kemampuan ini makin gahar setelah ditopang dengan kualitas baja yang tebal dan berkualitas tinggi.
Saat ini tank serang terbaru indonesia ini bersarang di Skuadron 31/ Serbu Pusat Penerbangan TNI AD. Konon untuk menambah kemampuan serang, selain Mi-35, Indonesia juga berupaya untuk mendapatkan heli serang Apache.
No comments:
Post a Comment