Pada tahun 1961, presiden AS yang baru dipilih, Kennedy, mengirimkan 100
penasihat militernya yang pertama bersama dengan satu unit khusus
dengan 400 tentara ke Vietnam. Pada tahun berikutnya, AS menambah jumlah
pasukannya di Vietnam menjadi 11.000 tentara
Pada tanggal 2 Agustus 1964, dua kapal pesiar Amerika di tembaki oleh kapal-kapal patroli Vietnam Utara di Teluk Tonkin. Amerika bersikeras bahwa kapal-kapal pesiar itu berada di perairan internasional. Dan menjadikan peristiwa itu sebagai alasan untuk membom Vietnam Utara untuk pertama kalinya. Hanya saja pada tahun 1971, diketahui bahwa dua kapal perang Amerika telah melanggar daerah perairan Vietnam Utara.
Presiden AS yang baru dipilih, Kennedy
Pada tanggal 2 Agustus 1964, dua kapal pesiar Amerika di tembaki oleh kapal-kapal patroli Vietnam Utara di Teluk Tonkin. Amerika bersikeras bahwa kapal-kapal pesiar itu berada di perairan internasional. Dan menjadikan peristiwa itu sebagai alasan untuk membom Vietnam Utara untuk pertama kalinya. Hanya saja pada tahun 1971, diketahui bahwa dua kapal perang Amerika telah melanggar daerah perairan Vietnam Utara.
Pada bulan Maret 1965, pesawat tempur AS memulai Operation Rolling Thunder, pemboman besar-besaran terhadap Vietnam Utara. Sekitar tiga setengah tahun kemudian, bom-bom dijatuhkan di sekitar Vietnam Utara yang jumlahnya dua kali lebih banyak dari jumlah bom yang dijatuhkan pada Perang Dunia II.
Marinir AS dalam suatu serangan
Untuk mengurangi pembangunan industri dan penduduk negara, Vietnam Utara
memberlakukan desentralisasi total ekonomi dan evakuasi sejumlah orang
dari kota-kota.
Puncak Perang Vietnam pada tahun 1968, yaitu saat AS mengirimkan hampir setengah juta tentaranya ke Vietnam. Pasukan Australia, Selandia Baru, Korea Selatan, Filipina dan Thailand semuanya berjumlah 90.000 orang. Dan saat itu tentara Vietnam Selatan berjumlah 1,5 juta orang.
Front Pembebasan Nasional di bawah kepemimpinan komunis, (yang diberi nama Viet cong oleh AS), memiliki kekuatan 400.000 pasukan.
Puncak Perang Vietnam pada tahun 1968, yaitu saat AS mengirimkan hampir setengah juta tentaranya ke Vietnam. Pasukan Australia, Selandia Baru, Korea Selatan, Filipina dan Thailand semuanya berjumlah 90.000 orang. Dan saat itu tentara Vietnam Selatan berjumlah 1,5 juta orang.
Front Pembebasan Nasional di bawah kepemimpinan komunis, (yang diberi nama Viet cong oleh AS), memiliki kekuatan 400.000 pasukan.
Pasukan Darat AS didrop menggunakan Helikopter Huey
Pada tanggal 1 Februari 1968, kekuatan Tentara Pembebasan Nasional/Viet
Cong memulai serangan umum Tet (Imlek) ke 105 kota-kota di Vietnam
Selatan. Walaupun Vietkong berhasil dipukul mundur dan mengalami
kekalahan (kecuali di kota tua Hué), serangan Tet ini merupakan saat
yang menentukan dalam Perang Vietnam.
Serangan Tet mengakibatkan perubahan sikap AS. Setelah serangan Tet,
pemerintahan AS tidak tertarik lagi ingin memenangkan perang. Tapi
mereka hanya tidak ingin kehilangan reputasinya sebagai kekuatan militer
terhebat.
Melalui operasi militer AS, angkatan udara AS melakukan pengeboman ke
wilayah Vietnam Utara, dan berakhir pada Oktober 1968. AS mulai menarik
kembali pasukan-pasukannya dari Vietnam.
Tahun 1969 di Paris, AS, Vietnam Selatan, Vietnam Utara dan Vietkong
melakukan negosiasi untuk menarik seluruh pasukan AS dari Vietnam.
Pada tahun 1972, sebelum negosiasi Paris membawa hasil, AS telah mengurangi pasukannya sebesar 100.000 orang dari Vietnam.
Tanggal 30 Maret 1972, terjadi serangan komunis, tapi bukan oleh Vietkong melainkan oleh pasukan Vietnam Utara yang melewati garis demarkasi (17 derajat garis lintang utara) melanggar wilayah Vietnam Selatan. Pengeboman yang dilakukan secara terus-menerus oleh pesawat tempur AS, telah menyebabkan mundurnya pasukan Vietnam Utara.
Pada tahun 1972, sebelum negosiasi Paris membawa hasil, AS telah mengurangi pasukannya sebesar 100.000 orang dari Vietnam.
Tanggal 30 Maret 1972, terjadi serangan komunis, tapi bukan oleh Vietkong melainkan oleh pasukan Vietnam Utara yang melewati garis demarkasi (17 derajat garis lintang utara) melanggar wilayah Vietnam Selatan. Pengeboman yang dilakukan secara terus-menerus oleh pesawat tempur AS, telah menyebabkan mundurnya pasukan Vietnam Utara.
Milisi Vietkong, tulang punggung militer Vietnam
Pada tanggal 27 Januari 1973, persetujuan gencatan senjata ditandatangani di Paris dan mulai diberlakukan sejak hari itu.
Pada bulan Maret 1973, pasukan terakhir Amerika, meninggalkan Vietnam (ditandai dengan tewasnya dua marinir AS penjaga kedutaan). Dua tahun kemudian, Vietnam Utara dan kekuatan komunis Selatan memulai serangan dengan maksud untuk menguasai negara Vietnam Selatan.
Beberapa minggu kemudian, tepatnya tanggal 30 April 1975, pasukan Vietnam Utara menduduki Saigon dan mengakibatkan berakhirnya perang yang telah berlangsung selama tiga puluh tahun.
Sumber: http://jogjaicon.blogspot.com
No comments:
Post a Comment